Leadership Club Generasi 12 mengadakan sebuah acara talkshow yang bertajuk “Indonesia Financial Sector in the Industri 4.0 Era & Opportunities for Millenials” pada hari Kamis, 25 April 2019, bekerjasama dengan sebuah perusahaan start-up peer-to peer-lending, PT. Komunal Finansial Indonesia.
Pembicara dalam seminar tersebut adalah Dr. Peter Jacobs S.H., MPA. dan Hendry Lieviant, CFA. Sesi pertama seminar dari Peter Jacobs yang merupakan Excecutive Director of Operational Treasury dari Bank Indonesia. Beberapa catatan penting dari Peter Jacobs adalah Financial Technology (Fintech) batasannya sangat luas dan berpengaruh ke banyak sektor industry. Semakin lama, Fintech semakin berkembang dengan pesat, sehingga pengetahuan kita akan teknologi finansial harus selalu diperbarui supaya tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. Fintech juga mempermudah kehidupan manusia dalam hal transaksi ekonomi. Namun demikian banyak sekali ancaman yang dating seiring dengan banyaknya kemudahan yang kita peroleh dari kemajuan teknologi finansial, terutama terkait dengan isu keamanan privasi penggunanya.
Sesi kedua di isi pemaparan Hendry Lieviant, CFA selaku CEO dan Co-Founder dari PT. Komunal Finansial Indonesia. Menurut Hendry, selama ini banyak sekali masyarakat kecil yang kesulitan memperoleh pinjaman modal. Akses mereka terhadap bank sangat sulit, terlebih karena pinjaman harus dalam jumlah besar dan jumlah bank di daerah mereka juga terbatas. Adanya fintech mempermudah masyarakat tersebut karena semua transaksi dilakukan secara online dan real time. Hendry menjelaskan bahwa Peer-to-peer lending sendiri berkembang dengan sangat pesat dalam 2 tahun terakhir. Banyak sekali jumlah perusahaan yang bermain dalam bisnis tersebut, namun tidak semuanya legal. Hendry menghimbau kepada para investor dan peminjam modal untuk benar-benar memperhatikan peer-to-peer lending mana yang sudah terdaftar dan diawasi OJK. Pada akhirnya fintech merupakan suatu keniscayaan dan akan semakin berkembang, hal ini mengingat pasar Indonesia yang begitu besar potensinya. Kedua narasumber juga mengingatkan kepada kita semua untuk memiliki inovasi dan berperan sebagai innovator daripada sekedar menjadi pasar di negeri sendiri.