BLOG and News

AUTHENTIC PERSONAL BRANDING IN THE NEW NORMAL

AUTHENTIC PERSONAL BRANDING IN THE NEW NORMAL

Facebook
Twitter
LinkedIn

Revolusi Industri 4.0 (bahkan mulai bergerak ke Revolusi Industri 5.0 bagi sebagian negara) menuntut dunia industri untuk melakukan beberapa perubahan terkait pelaksanaan proses bisnis. Revolusi Industri 4.0, yang disebut juga era digital, memungkinkan terjadinya integrasi digital antar proses bisnis yang berlangsung secara real time dengan bantuan internet. Tantangan yang ditimbulkan akibat digitalisasi tersebut mendorong sebagian masyarakat Indonesia berinovasi dalam dunia bisnis yang digelutinya. Salah satu strategi yang banyak diaplikasikan adalah strategi membentuk personal branding, yaitu sebuah metode membentuk merk/gambaran bisnis (bahkan diri sendiri) yang dijalani menjadi sebuah ciri khas di mata konsumen. Hal tersebut dapat bertransformasi menjadi cerminan reputasi perusahaan di mata masyarakat hingga akhirnya berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnisnya.

Sejak akhir tahun 2019, wabah pandemi virus Corona melanda ke seluruh dunia dan berimbas ke banyak sektor, termasuk sektor ekonomi. Dunia pun akhirnya mengambil keputusan untuk beradaptasi dengan kondisi ini dan mulai menerapkan konsep kehidupan “New Normal”, yakni menjalankan proses kehidupan sebagaimana sebelum pandemi terjadi namun dengan penyesuaian terhadap protokol kesehatan. Kondisi ini kemudian membawa inisiatif bagi LC untuk menyelenggarakan kegiatan webinar “Authentic Personal Branding in the New Normal” sebagai sarana bagi para pelaku bisnis yang berminat untuk memperdalam pengetahuan tentang personal branding, terutama kiat-kiat membangun personal branding di tengah era digital yang terus berubah dan menuju konsep kehidupan “new normal”.

Kegiatan webinar ini dilaksanakan pada Sabtu, 1 Agustus 2020 pukul 15.00, dibuka oleh Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya, Dr. Putu Anom Mahadwartha, kemudian dilanjutkan dengan perkenalan para pembicara, yaitu Rina Novita, selaku CEO PT. Digital Network Aesthetic (DNA Productions), Andi Fadly Ariffudin (Fadly PADI) dan Rian Ekky Pradipta (Rian D‘Masiv), serta penanggap akademis yang merangkap sebagai moderator yaitu Aris Surya Putra, S.E., M.Ak., selaku dosen FBE dan Direktur DPK Ubaya. Acara diawali dengan pemutaran video profile dari DNA Productions, dilanjutkan dengan materi berjudul “10 Golden Rules of Personal Branding” oleh Ibu Rina Novita. Untuk membangun personal branding yang baik di mata masyarakat butuh waktu yang tidak sebentar. Ketakutan akan kegagalan seringkali menghambat seseorang menuju sukses. Dibutuhkan fokus dan konsistensi dalam melakukan banyak hal sebagai implikasi dari visi misi tiap-tiap orang dalam bisnis. Saat konsistensi bertemu dengan peluang yang mampu dieksekusi dengan baik, maka akan tercipta success story. Belajar dari banyak orang hebat dalam bisnis itu penting, namun ciri khas personal tidak boleh diabaikan. Wariskan peninggalan yang baik bagi generasi berikutnya dan biarkan orang lain menceritakan suksesmu, itulah yang dapat disimpulkan sebagai personal branding.

Personal branding yang dibangun akan menjadi cerminan bagaimana masyarakat mengenal suatu brand dan dapat menjadi tameng dalam menghadapi isu-isu negatif yang datang. Menurut Fadly PADI, bertindak saling support sesama rekan bisnis itu penting. Band PADI berusaha bersikap konsisten dan tetap menunjukkan aksi dan hasil yang nyata, tanpa mempedulikan opini netizen yang negatif. Menurut Rian D’masiv, personal branding yang sebelumnya telah ia bangun melalui grup band D’Masiv sangat membantu dalam pengembangan bisnis kuliner yang dijalankannya saat ini, karena ia sudah dikenal dengan “Rian D’Masiv”. Grup band D’masiv saling bekerjasama untuk merintis “D’masiv as a brand, not just a band”. Namun ke depannya, Rian tetap berusaha memisahkan antara “Rian D’masiv” dengan “Rian Ekky Pradipta” terkait hal personal branding karena keduanya berada di porsi yang berbeda. Kemudian ditambahkan pula oleh Fadly yang memiliki bisnis tanaman hidroponik, bahwa penting untuk menunjukkan manfaat dari bisnis yang kita miliki kepada masyarakat agar masyarakat pun senantiasa “setia” kepada bisnis kita dan bisnis yang kita jalankan pun akan berkembang dengan sendirinya.

Kemudian bagaimana jika menghadapi penolakan masyarakat atas brand yang dimiliki? Pertanyaan dari Pak Aris ini dijawab oleh para pembicara dengan stress point masing-masing. Ibu Rina menekankan bahwa penting untuk menjadi “genuine” dalam menciptakan personal branding. Sedangkan Fadly berpendapat bahwa membangun “trust” untuk mendapatkan hati masyarakat itu penting, sebab ketika hati telah tersentuh maka masyarakat akan lebih menerima brand yang ada. Bang Rian pun menambahkan bahwa orang lain tidak perlu dianggap sebagai kompetitor, melainkan sebagai penyemangat, sebab kita dapat belajar dari mereka.

Di penghujung acara, webinar ini ditutup oleh suara indah dari Fadly PADI dengan menyanyikan sepenggal bait lagu yang berjudul Harmoni dan Ryan D’Masiv yang menyanyikan reff dari lagu Jangan Menyerah. Tersirat makna yang dalam dari kedua lagu tersebut, bahwa banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah hidup setiap orang untuk dapat mencapai harmoni dalam kehidupan. Menyadari bahwa hidup adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa membuat manusia mampu menjalaninya dengan penuh rasa syukur kepada Allah.

Gambar 1. Pembicara AUTHENTIC PERSONAL BRANDING

More Articles
Diskusi APMMI dan Dirjen DIKTI

Hari Selasa, 21 Januari 2025 kembali APMMI melakukan diskusi terkait dengan permendikbud 53/2023 bertempat di Gedung D Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Hadir dalam

Bersama Kita Berbagi, Belajar, dan Berbahagia

Kembali di akhir tahun 2024 Leadership Club (LC) Pasca FBE UBAYA melaksanakan kegiatan bakti sosial. Kegiatan bakti sosial ini bertema “Bersama Kita Berbagi, Belajar, dan

Kabar Gembira di Akhir Tahun 2024.

Program Studi MM FBE UBAYA menerima kabar gembira di bulan Desember 2024 terkait hasil re-akreditasi dimana MM FBE UBAYA berhasil mempertahankan peringkat UNGGUL. Setelah melalui